Siang itu, semua barang-barang di rumahku sudah diangkut dengan truk kecil, hanya tersisa sebuah kipas angin, beberapa bantal, lemari, dan satu lagi, kipas angin rusak. rumah tampak begitu sepi, bukan karena tak ada orang, tapi karena tak ada barang. yang ada hanya beberapa koper dan tas yang sudah siap dibawa.
Beberapa menit kemudian sebuah mobil berhenti di depan rumahku, ternyata itu mobil yang di sewa untuk mengantar aku dan keluargaku ke Balikpapan. ketika koper dan tas dimasukin ke belakang mobil, hampir tak muat, katrena brangnya begitu banyak, maklum kan mau pindah. Perjalanan ke Balikpapan menghabiskan waktu selama 3 jam. pertama, ketika melewati jembatan panjang yang berada diatas sungai mahakam, berarti sku telah meninggalkan samarinda, kota yang penuh kenangan, entah suatu saat aku bisa balik lagi kesini atau tidak, setahun kurang dua hari aku tinggal di sini, aku tak mungkin melupakan kota ini bersama teman-temanku yang mungkin tak bisa bertemu lagi. Perjalanan mulai memasuki hutanlindung bukit soeharto, ini adalah hutan musim, tak banyak jenis pohon yang bisa dilihat di sini, tapi jalan disini banyak kelokannya, sampai-sampai adikku muntah, dan aku sendiri jadi ikutan muntah. ketika keluar mobil, udara tampak segar, tak seperti udara di perkotaan, tapi aku sedang muntah. mobil kembali jalan sampai di pinggir jalan tertulis "selamat jalan" artinya aku telah melewati hutan bukit soeharto yang jalannya berkelok kelok.
Sekitar 2 jam kemudian, azan maghrib mulai terdengar dari radio, gedung-gedung pencakar langit juga mulai tampak, berati aku telah sampai di kota Balikpapan, ini adalah kota yang paling maju di Kalimantan, kemudian aku melewati ringroad, terus belok ke jalan Jenderal Sudirman, kemudian belok ke jalan Ahmad Yani (kalau gak tau juga gak apa) sampai di sana aku menginap di sebuah hotel di dekat The Plaza Balikpapan. Nginap di sana 2 hari, adikku ribut-ribut terus sambil menunggu hari keberanagkatan.
Ketika hari keberangklatan tiba,lagi lagi naik naik mobil carteran, karena taksi gak muat untuk membawa barang bawaan keluargaku. Lalu kami langsung ke bandara di Balikpapan, namanya Bandara Sepinggan. letaknya gak jauh dari kota. ketika sampai disana, kami hampir terlambat check in, tapi bukan berarti terlambat, cuma hampir, karena itu kami dapat tempat duduk paling belakang. Kemudian petugas di sana mengarahi aku bersama keluargaku masuk keruang tunggu, di salah satu sudut dari ruang tunggu itu aku melihat sebuah LCD yang berisi jadwal keberangkatan, aku naik sriwijaya air, satu-satunya maskapai yang melayani penerbanagan Balikpapan-Makassar, penerbangan ke berada di urutan paling bawah, kemudian petugas mengumumkan bahwa penumpang sriwijaya air tujuan makassar telah diizinkan masuk pesawat, tiba-tiba ketika antri di pintu keluar dari ruang tunggu, ada pengumuman bahwa penumpang sriwijaya air tujuan tarakan dipersilahkan naik pesawat, sebagian penumpang di ruang tunnggu menjadi bingung dan seseorang penumpang tujuan bertanya kepada petugas "penerbangan yang mana yang benar?" dan kemudian di umumkan bahwa rtadi terjadi kesalahan teknis, pesawat tujuan makassar belum tiba, hingga akhirnya aku harus menunggu berjam-jam di ruang tunggu, bosan, bosan dan bosan.
Sekira jam 5 sore sebuah pesawat sruwijaya air asal Banjarmasin tiba, itualah pesawat yang akan mengaantarkan ku ke Makassar, setelah lama menunggu akhirnya penumpang sriwijaya air tujuan makassar diizinkan masuk pesawat, perasaan lega pun muncul, dan ketika pesawat mulai terbang, aku melihat ke bawah daratan, terlihat kota Balikpapan, pulau Kalimantan yang semakin menjauh, dan hilang seperti ditelan lautan.
No comments:
Post a Comment
Leave your comment!