Jam sudah menunjukkan pukul 7, tetapi dari jendali yang dilapisi gorden putih tak juga terliat cahaya, Ini adalah hari keduaku di makassar. Di Meja dkat tempat tidur terlihat beberapa gelas teh panas yang sudah dingin dan berembun karena dinginnya pendingin ruangan dan beberapa roti dengan selai coklat. Tanpa berpikir panjang aku angsung memakan roti itu dan memium tehnya. Beberapa menit kemudian, ayahku masuk dan menyuruh membeli nasi, kemudian aku siap-siap dan begitu sampai di lobby mess aku lihat hujan yang sangat deras, keingnan membeli makanan pun redup, tapi untungnya aku di pinjami payung dan diberitahu kalau seratus meter dari mess itu ada banyak warung makan.
Aku keluar dari mess, berjalan dengan payung di tengah hujan yang mengguyur, tampak kesibukan para pegawai gedung keuangan negara makassar, mobil keluar masuk di gerbang pagar. Setelah sampai di tujuan, ada banyak warung di sana sampai-sampai bingung masuk kesanana, secara acak aku masuk salah satu warung dan menanyakan menunya. Ternyata warung yang kumasuki adalah warung nasi ayam "wah, pas banget, ada yam goreng" pikirku, kayak upin&ipin aja ya. aku pesan lima bungkus nasi, tapi eh ternyata nunggunya lama banget, mulai dari nasi belum masak, samapi nunggu ayamnya di masak, lama banget, aku jadi menghabiskan waktu setengah jam lebih untuk menunngu lima bungkus nasi.
Setelah menunggu cukup lama, aku bertanya "bu masih lam gak?"dan di jawab sebenar lagi, eh ternata masih lama juga sampai-sampai aku tanya lagi dan lagi-lagi mendapat jawaban yang sama. sampai aku kesal dan adikku mulai merengek-rengek, tapi akhirnya selesai juga, aku pulang dengan membawa beberapa bungkus nasi, but pulangnya gak ke rumah melainkan ke tempat penginapan, sampai di sana ayahku sudah pergi ke kantor dan aku langsung makan bagianku, bahkan mendahulu yang lain, abis lapar banget ditambah nunggu lagi. Sorenya oarang tuaku udah mulai cari rumah dinas, karena mess itu cuma temat penginapan sementara, eh, ternyata rumahnya rusak karena dihancurin orang sebelumnya, katanya sih karena orang sebelumnya udah rehab itu rumah tapi gak diganti biayanya oleh kantor, jadinya rumah itu dihancurin lagi, karena rumah dinasnya gak ada lagi, terpaksa deh cari rumah kontrakan berhari-hari, lewat pinggir ssssungai, panas panas, pencarian sampai seminggu, dengan panas-panas dengan motor yang di beli di hari kedua, tapi ternyata rumah kontrak yang didapat punya staf orang tuaku, gak ada gunanya deh cari-cari jauh-jauh selama seminggu.
No comments:
Post a Comment
Leave your comment!