Rumah sudah ada, motor juga ada, setelah 3 minggu gak bersekolah, udah saatnya cari sekolah baru, waktu masih tinggal di mess, ada orang yang juga teman dekat ayahku merekomendasikan aku masuk SMPN 3 Makassar alias spentig, selain karena dekat rumah, katanya di sana sekolahnya juga bagus. Akhirnya ketika pagi tiba, aku langsung mandi, gak seperti biasanya molor terus. Setelah siap, ayahku juga sudah siap, langsung ke luar rumah, naik motor kharisma tahun 2005, waktu itu tahun 2010 jadi motor itu belum jadul. ketika sampai di persimpangan jalan di dekat rumah "eh, lupa helm" jadinya pulang lagi deh jalan kaki untujk ambil helm, sedangkan ayahku ke kantor dulu, setelah itu baru balik ke rumah.
Setelah nunggu dengan waktu yang bukan sebentar,tapi sambilan lihat peta letak calon sekolahku akhirnya ayahku kembali juga, lama kaerena kantornya jauh plus macet. Melihat ayahku menunggu di luar, aku langsung mengambil helm dan keluar rumah sambil mengingat-ingat jalanan ke calon sekolahku, dan ternyata sekolahnya gak terlalu jauh, hanya sekitar setengah kilo dari rumahku.Sampai di sana, nunggu lagi di bawah pohon jambu depan ruang kepala sekolah, karena kepala sekolahnya lagi jalan-jalan, maksudnya jalan-jalan keliling kelas. Sambil duduk aku melihat-lihat sekolahyang berlantai tiga ini, ada serombongan siswa keluar dari lab komputer, beberapa orang berjalan-jalan, entah ke mana tujuannya. Setelah kepala sekolahnya sudah balik keruangannya kami langsung masuk ke ruangan itu juga, lalu ayahku bicara dengan kepala sekolah itu sambil memperlihatkan dua rapot smpku, karena sering pindah aku sampai punya dua rapot. But it's not problem, kepala sekolahnya bilang akan memeriksa dulu, dan diminta kembali besok.
Keesokan harinya aku tak lagi ikut, ayahku pergi sendiri dan beberapa jam kemudian sampai sms yang berisi bahwa aku diterima di sekolah itu "owh, senangnya hatiku". Malamnya langsung potong rambut, karena waktu itu rambutrku lagi panjang.
Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu tiba juga, "hari ini adalah hari sekolahku di makassar yang pertama" pikirku. dengan baju seragam di samarinda a\yang masih ada simbol lamanya, aku langsung pergi ke sekolah diantar dengan ayahku, sampai di sekolah kami bertemu kepala sekolah yang sedang mencabut rumput di halaman depan, eh, belum apa-apa udah di tegur, karena rambut ku masih menyalahi ketentuan "rambut, rambut, rumit banget sih" pikirku.
No comments:
Post a Comment
Leave your comment!