Saturday, June 26, 2010

Rapat In My Harmony (Oleh Edhi Hidayat Part 2)

Awal masuk saya dikelas ini

     ‘tak terpikir di benakku selama ini bahwa saya akan duduk dan belajar bersama dengan kalian semua

     Saya berjalan sendiri menuju ke depan pintu kelas 8.3, saya melihat daftar nama di depan pintu itu, dan saya menemukan nama saya di urutan ketiga,, dan setelah saya memperhatikan seluruh daftar nama di poster itu, saya berkata dalam hati “Sepertinya 70% penghuni kelas ini saya mengenalinya” dan memang ia, ada banyak dari siswa kelas 8.3 ini yang sudah menjadi temanku sejak kelas 7, bahkan ada 2 diantaranya yang telah menjadi temanku dari aku masih kecil
     Dari hari pertama kami masuk di kelas ini, kami tidak pernah bertemu dengan wali kelas kami, selama ini kami hanya diurus oleh wali kelas dari 8-4, yaitu kelas yang tepat berada di samping kelas kami,, namun pada hari ke6 kami di kelas ini, akhirnya wali kelas kami menampakkan batang hidungnya untuk pertama kali,, dan yang pertama kali dia ultimatumkan padaku ialah perintahnya menyuruhku untuk membuka pintu kelas kami
     Aku ingat sekali, saat itu aku duduk di pojok kiri depan arsiran 2, dan memang sangat dekat dengan pintu,, aku duduk bersama dengan Patrick, dan bagiku ini sebuah mukjizat bagi saya, karena sewaktu dikelas 7 saya sangat membenci Patrick, namun kini entah mengapa saya menjadi berteman baik dengan Patrick,, namun bukan itu yang menjadi masalah selama saya dikelas ini, masalah ini sebenarnya ada dari 2 faktor, yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar, faktor dari luar yaitu adanya guru mata pelajaran BIOLOGI saya, dia ialah murid dari bapak saya, dan ini ialah sebuah beban yang berat di kelas ini, dimana saya harus mengejar nilai biologi saya agar tidak rusak, dan ini semua saya lakukan demi Ibu dan Bapak saya faktor dari dalam ialah, adanya 2 orang murid di kelas ini, yang secara langsung mengawasi saya dan secara referendum dapat mengadukan hal ini pada orang tua saya, orangnya akan saya jelaskan disini
  1. Muhammad Fandi Ahmad
     Ialah anak dari kepala sekolah dimana Ibu saya mengajar, dan dimana ibu saya dan ibu fandi ini ialah teman yang baik di kantor, dan hal yang paling buruk dalam sejarah bersekolah saya ialah ketika Fandi melihat saya berbuat seronok di dalam kelas, dan sepulangnya dari sekolah, Fandi segera mencurahkan unek-uneknya pada Ibunya mengenai saya disekolah, dan Pastinya dalam jangka waktu paling lama 1 minggu, pasti ibu saya akan tau, dan saya akan dimarahi
     Sudah menjadi rahasia kelas, mengapa saya “menjaga jarak” dengan Fandi didalam kelas. Itu bukan karena saya Malu atau mungkin Minder terhadap fandi (hueeek) itu karena Bapak fandi sebagai kepala sekolah dikantor ibu saya telah dilengserkan dari jabatannya sebagai kepala sekolah dengan meninggalkan banyak masalah, sehingga semua guru-guru di tempat itu, memiliki masalah pribadi dengan ayah fandi, sory Fandy jadi saya pikir, mungkin fandi tau, kalau ayahnya itu memiliki banyak masalah di tempat kerjanya dengan ibu saya dan kawan-kawannya,oleh karena itu saya menjaga jarak dengan Fandi, karena saya merasa tidak enak terhadap Fandi, atas perlakuan ibu saya dan teman-teman kantornya terhadap ayah fandi

  1. AYU OKTAVIANI NURNAJIBA HARIS
     Ialah anak dari seorang Dosen di UNM, yang mana bapaknya ini ialah teman baik bapak saya, dan mereka berdua telah saling kenal jauh sebelum saya dan ayu dilahirkan di dunia ini, waktu bapak saya ditugaskan ke Australia, ia berangkat bersama bapaknya si ayu ini, mereka sudah seperti sodara,, saya dan ayu juga bahkan seperti ssodara,, asal anda tau yah, ibu dan ayah ayu ini sering sangat datang kerumah saya walau hanya untuk menanyakan kabar, dan yang saya takutkan dari ayu ialah bukan masalah kelakuan saya, tapi masalah NILAI saya,, ibu saya selalu membandingkan nilai saya dengan nilai ayu (pliss deh mak),, dan kapan nilai saya jatuh drop, dan ayu melaporkan itu pada ayah atau ibunya, maka pastilah saya akan dimarah didalam rumah oleh orang tua saya
     Dan selebihnya dari itu, semua teman saya yang lain itu ialah teman yang biasa saja bagi saya,, kecuali satu, ialah Rina,, sebenarnya sejujurnya saya menyukai Rina (ups), tapi saya tidak ingin lebih, setiap saya ingin menyatakan pada Rina, pasti ada satu hal yang mengganjal dalam pikiran dan hati saya, ialah ada 3 point yang selalu menghantui saya, dan saya rasa kamu tidak perlu tau apa itu, itu rahasia besar saya dan saya yakin, meskipun kamu tau itu, pasti tidak ada dampaknya bagi kamu dan tidak ada dampaknya bagi rina dan ada kabar bahwa saya menyukai Puthe? Hello,, pliss duleh,, itu maksudnya Cuma ngefans dengan Puthe, bukan menyukai Puthe, so saya mau klarifikasi, terutama kepada Didil, saya tidak suka puthe, kau dengar itu didil,,,, huaaahhh.. dan dikelas ini, saya sangat heran dan takjub saat masuk di pintu kelas ini dan melihat ada sodara FAHMI & POMPOM jujur saja, awalnya saya mengira mereka berdua ini ialah sodara adek kakak, sehingga di buku tulis saya, saya sempat menulis disitu “FAHMI DAN POM-POM, SODARA KAH?” dan itu masih terus saya pikir hingga saat ini ok, guys, sekarang pokok cerita kita alihkan ke Fahmi dan Pom-pom, ialah kisah awal pertemuan saya dengan mereka berdua
     Pertama kali saya bertemu dengan Pom, ialah ketika saya berbelanja di kopsis bersama dengan teman saya ANALTA LATIEF (mungkin analta masih satu keturunan dengan thalita latief) ketika saya berbelanja di kopsis, anda pasti ingat kalau dulu ketika ingin berbelanja di kopsis yang lama (yang sekarang dipakai sebagai lab biologi) kita pasti berbelanja tapi seperti tidak seperti sedang berbelanja, kita sseperti sedang mengantri BLT, ataupun juga sedang ada obral BH dan cendalam, ataupun juga ada obral BUPET (ingat ndak kalau di kopsis itu dulu ada meja panjang yang dipasang di depan papan tulis? Nah itu meja sekarang kamu tau ada dimana?? Kamu pasti tidak tau kan? Sekarang meja itu PATAH TIGA dan sudah tidak digunakan lagi, saya sendiri menyaksikan secara langsung ketika patahnya meja itu, dan langsung saja melihat kejadian itu bu’agustina marah besar, marah seperti ketika ikannya dicuri oleh kucing bdw, kenapa lari kemeja? Kan tadi ngomongin maha berat. Yah, saat saya berdesakan mau masuk di kopsis itu, saya tersepet-sepet oleh kerumunan orang yang mengamuk, saya hampir tidak sadarkan diri,, coba anda bayangkan saya yang besar begini saja sudah hampir mati, nah itu analta yang Cuma segede upil kenapami? Deh, ternyata analta adami didalam,, hahaha. (lanjooooooooot) dan ketika saya hampir mati itu, saya melihat sosok yang besar datang dari kerumunan  orang-orang, aku pikir itu jin iprit yang akan menyabut nyawaku, maka saat itu aku hanya berdoa, berdoa, dan berdoa,,, namun saat dia semakin dekat, aku lihat wajahnya ternyata dia ialah POM-POM MAHA BERAT, dia membawa cheetos, sosro, nasi kuning dan snack yg lain dalam pelukannya yang hangat, dia tak ingin makanan itu dirampas oleh tangan-tangan jahat, oleh Karena itu ia melindunginya dengan segenap jiwa raganya, berharap agar makanan itu selamat hingga tujuan (mulutnya)
     Dan saat pertama kali saya melihat fahmi ialah saat dimana saya pulang bersama teman saya SISI (re : eka) saya jalan bersama menuju ke tempat pengambilan pete-pete, namun diperjalanan tiba-tiba sisi berteriak memanggil seseorang “fian…… fian.. fian..” dalam benakku aku berpikir siapakah fian ini? apakah fian ini gagah? Tinggi? Putih? Tubuh proposional? Tapi apa yang saya dapatkan? Itu semua hanya khayalan tingkat tinggi,,, fian yang sebenarnya ialah biasa saja, pendek, hitam, badan kaya’ bola pokoknya sangat berbeda dengan presepsi saya selama ini mengenai Fian itu ialah saat pertama kali saya mengenal fian, namun pertama kali saya mengenal fahmi, itu ceritanya heboh, waktu pertama kali masuk 8-3 saya hanya mengenalnya sebagai fian, namun saya mendengar suara zaky menyebut nama “fahmi fahmi fahmi” dan saya bingung disitu, siapa ini fahmi? Fahmi ini siapa? Dia anak mana? Dan dia ini bagaimana? Uh, saya bertanya pada MUTIA, “mutia, fahmi ini siapa?” Dan mutia tidak menjawab,, saat itu saya pusing, mau bertanya kemana lagi. Satu kelas saya sudah Tanya,, namun saya melihat seseorang yang duduk di kursi, aku melihatnya dari belakang, dan aku pikir dia pasti fian,, maka aku bertanya pada fian, “fian, kamu tau siapa itu fahmi?”, saat itu fian hanya tertawa besar, besar sekali, seperti mulut kuda nil…… saat dia tertawa, aku berpikir, pupus sudah harapanku untuk mengetahui siapa fahmi ini, namun tiba-tiba fian menegurku, dan dia berkata “aku ialah FAHMI”,,, dalam sanubariku aku hanya berkata “apakah anak ini memiliki akte kelahiran? Kenapa namanya banyak sekali” dan ada sebuah moment dimana saya sangat strees kepada Fahmi ini, saat itu belum genap kami 2 minggu dikelas   8-3,, pada masa-masa itu, fahmi sering sekali membawa minuman ke sekolah, nah pada saat dia sedang minum, (dia duduk dibelakang saya) secara tiba-tiba zaky mendorong botol fahmi, sehingga fahmi tersedak,, namun apa yang terjadi, tiba-tiba fahmi memuntahkan seluruh air yang telah diminumnya keluar dari mulutnya, sehingga mengenai wajah saya dan wajah Patrick,, dan saat itu saya masih ingat Rina memberikan Titsu kepada saya , dan saat itu saya sungguh tersanjung (hueeek), rasanya saat itu dunia hanya milik saya (hueeeek), dan saat itu juga ialah saat dimana pertama kali saya mengeluarkan mantra LOREM IPSUM DOLOR SIR AMET dihadapan umum, saya berkata “TEL*S* INI BATTALAK” hahahha.
     Namun setelah kejadian itu, itulah saat dimana saya semakin akrab dengan seluruh teman-teman kelas saya, terutama si fahmi ini, dan ada 2 teman saya, yang sebenarnya menjadi teman Facebook dan Friendster saya, ialah MAYA dan TRY, saya sudah lama berteman di Friendster dengan maya, namun sama sekali saya tidak mengetahui siapa maya ini, dan saya baru sadar bahwa maya ini teman Friendster saya ketika 3 minggu yang lalu (1 june 2010) saya membuka Friendster saya untuk mencari salah seorang teman Friendster saya yang kini berada di Thailand, namun bukan dia yang saya temukan, tapi saya menemukan MAYA, saya ingat sekali, foto profil maya saat itu ialah foto maya dan BEATRIX, berfoto dengan gaya alakadarnya dan penuh sensasi
     Sedangkan try, saya mengenalnya di Facebook, waktu saya masih bergabung di TSC, k’Fatahuddin mengusulkan teman pada saya, dan saat itu mas fatah mengusulkan try pada saya,, maka saya meng-add try saat itu, dan beberapa jam kemudian try menerimanya dan kami hanya sebagai teman simbolik di Facebook, teman simbolik ialah, berteman namun tidak saling mengenal dan tidak saling bertutur sapa, jadi hanya sebagai koleksi dan pajangan namun saat masuk di kelas 8-3, saya melihat wajah try dan saya mengingat mas fatah, saya ingat bahwa anak ini yang dulu mas fatah usulkan pada saya maka sepulang sekolah, saya langsung memeriksa List Friend Facebook saya, dan setelah beberapa menit saya mencari dan terus mencari, akhirnya saya menemukan Profile Page try, maka setelah menemukannya, saya langsung mengirimkan pesan ke dinding profile page try, saya masih mengingat apa yang saya kirimkan, yang saya kirimkan ialah “try, kau kenal ja?” dan beberapa lama kemudian try membalasnya “iyo, sama kelaski sekarang toh?” dan setelah try membalas itu, saya tidak membalasnya lagi

No comments:

Post a Comment

Leave your comment!

Visitor Counter

free counters